Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 01:18:04【Sehat】922 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(93782)
Artikel Terkait
- BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
- SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG
- Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
- Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali